Bantul Butuh Rambu Arah Desa Wisata
Minggu, 27 Januari 2013 | 17:20 WIB
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Pekerja menjemur kain batik seusai pewarnaan menggunakan bahan-bahan alam di Rosso Batik di Desa Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/11). Pewarnaan batik menggunakan bahan alami, seperti akar, kayu, buah, dan daun dari berbagai jenis tanaman, saat ini diminati konsumen dari Eropa karena menghasilkan warna lebih natural serta ramah lingkungan.
TERKAIT:
BANTUL, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih membutuhkan tambahan rambu-rambu penunjuk arah ke sejumlah desa wisata di daerah itu.
"Desa wisata di Bantul cukup banyak, namun rambu penunjuk arahnya masih minim, sehingga kami masih membutuhkan tambahan rambu itu," kata Kasie Promosi dan Bimbingan Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul Bambang Priharyanto, Sabtu (27/1/2013).
Menurut dia, di Bantul ada 26 desa wisata, akan tetapi belum semuanya terdapat rambu penunjuk arah, terutama desa wisata yang lokasinya jauh dari jalan raya. "Berbeda dengan desa wisata yang dekat pusat pemerintah kabupaten," katanya.
Rambu penunjuk arah, kata dia, penting untuk mempermudah wisatawan berkunjung. "Juga untuk mengenalkan objek wisata lain ke wisatawan, yang awalnya tidak berencana berkunjung, saat melihat penunjuk arah itu, bisa jadi tertarik," katanya.
Ia mengatakan untuk menambah rambu penunjuk arah desa wisata tersebut, pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk terus mengupayakan secara bertahap tiap tahun, karena memang anggaran yang minim.
Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel
Anda sedang membaca artikel tentang
Bantul Butuh Rambu Arah Desa Wisata
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/01/bantul-butuh-rambu-arah-desa-wisata.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bantul Butuh Rambu Arah Desa Wisata
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bantul Butuh Rambu Arah Desa Wisata
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar