JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kesekian kalinya, tawuran antarwarga kembali terjadi di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat. Entah berawal dari mana, tiba-tiba kedua kelompok warga saling serang tanpa penyebab yang jelas.
Tawuran antar warga di Johar Baru terakhir terjadi pada Minggu (15/9/2013) sekitar pukul 21.00. Warga Gang Intan dan Gang Topaz RW 1 dan RW 2, Johar Baru, itu saling serang dengan menggunakan berbagai macam benda. Dalam sebulan, lima sampai enam kali tawuran pecah menjelang tengah malam.
Pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna mengatakan, aksi tawuran warga di Johar Baru tidak akan pernah berhenti jika pemerintah tidak segera mengubah tata kota di wilayah ini. Menurut Yayat, perubahan tata ruang kawasan padat penduduk akan sangat memengaruhi pola pikir dan emosi warga.
Setidaknya, ujar Yayat, ada tiga hal yang dapat menekan tingkat tawuran warga, antara lain menambah ruang terbuka. Menurut Yayat, ruang terbuka akan membuka kesempatan interaksi antarwarga dan dapat membuat pola pikir dan emosi warga menjadi lebih dingin. Warga jadi dapat berinteraksi satu sama lain dengan keadaan emosi yang terkendali.
"Kalau tidak dibuat ruang interaktif, ya masyarakat di sana masih akan terus tawuran. Di sana kan senggol sedikit saja bisa berantem lantaran tingkat emosi warga sangat tinggi. Wajar saja di sana berantem terus karena tingkat penduduk di sana sangat padat," kata Yayat saat dihubungi, Senin (16/9/2013) sore.
Dua faktor lain yang dapat menekan tawuran ialah harus ada pembinaan bagi warga untuk mencegah tawuran. Pembinaan itu bisa melalui tokoh-tokoh masyarakat. Polisi sebagai petugas keamanan harus menjalin kerja sama dengan warga dalam menyelesaikan masalah yang tak berujung ini.
Upaya lain adalah membuat rumah susun bagi warga. Kepadatan rumah-rumah dapat dikurangi dengan dibangunnya rumah susun. Bayangkan, dalam satu rumah dapat dihuni oleh sepuluh orang. Lagipula rumah-rumah tersebut tidak berukuran besar.
"Selama ini mana ada pembinaan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan polisi? Ya jadinya seperti itu, tawuran terus menerus tiada akhir. Untuk itu pemerintah pusat harus segera membuat rumah susun atau mengubah pola tata ruang di daerah tersebut," kata Yayat.
Secara terpisah, Camat Johar Baru Masroni sangat menyayangkan sikap warganya yang kerap kali berseteru tanpa ada penyebab jelas. Padahal, menurut Masroni, aparat Kecamatan Johar Baru sudah sering melakukan penyuluhan dan mediasi untuk menekan tingkat tawuran.
"Sudah segala upaya kami lakukan, tapi tetap saja warga di sini senangnya tawuran. Masyarakat lainnya yang tidak terlibat tawuran sebenanya sudah geram melihat tawuran ini," kata Masroni.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Anda sedang membaca artikel tentang
Manfaatkan Ruang Terbuka untuk Menekan Tawuran
Dengan url
https://recognizethedanger.blogspot.com/2013/09/manfaatkan-ruang-terbuka-untuk-menekan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Manfaatkan Ruang Terbuka untuk Menekan Tawuran
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Manfaatkan Ruang Terbuka untuk Menekan Tawuran
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar