JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve yang menunda pemangkasan nilai stimulus moneter akan kembali dongkrak nilai tukar rupiah.
"Dampaknya tentu saja rupiah akan menguat," kata Direktur Pembinaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Ia menambahkan, hingga saat ini bank sentral Indonesia masih terus mewaspadai kondisi perekonomian global maupun regional terutama mengantisipasi kondisi terburuk yang bisa saja terjadi.
Soal kemungkinan suku bunga acuan BI (BI rate) akan turun lagi, Difi masih enggan menjelaskan karena kebijakan suku bunga acuan tersebut hanya untuk mengantisipasi kecenderungan angka inflasi yang tinggi.
"Soal BI rate itu, bukan untuk menyelamatkan rupiah semata tapi untuk mengantisipasi angka inflasi yang melonjak," jelasnya.
Berdasarkan kurs tengah BI hingga sore ini, rupiah diperdagangkan di level Rp 11.278 per dollar AS, menguat dibanding kemarin di level Rp 11.492 per dollar AS.
Berdasarkan kurs Bloomberg, rupiah sore ini diperdagangkan di level Rp 10.858 per dollar AS, menurun 0,9 persen dibanding perdagangan kemarin. Dalam setahun terakhir, rupiah melemah 11,7 persen (ytd). Rupiah hari ini diperdagangkan di level Rp 10.694-Rp 11.325 per dollar AS.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
BI Belum Pikirkan Penurunan Suku Bunga Acuan
Dengan url
https://recognizethedanger.blogspot.com/2013/09/bi-belum-pikirkan-penurunan-suku-bunga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
BI Belum Pikirkan Penurunan Suku Bunga Acuan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
BI Belum Pikirkan Penurunan Suku Bunga Acuan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar