Kabar ini muncul sepekan sebelum Presiden Hassan Rohani, yang menjanjikan lebih banyak kebebasan di Iran, bertolak menuju New York, AS untuk menghadiri sidang umum PBB.
Kantor berita ISNA mengatakan, selain Sotoudeh 13 tahanan politik lain jiuga dibebaskan termasuk mantan menlu Mohzen Aminzadeh, politisi reformis Feyzollah Arabsorkhi, dan jurnalis Mahsa Amirabadi.
Sotoudeh ditahan sejak 2010 karena kegiatannya membela hak asasi manusia di Iran. Dia dijatuhi hukuman penjara 11 tahun karena membela para tahanan politik dan membantu pemenang Nobel perdamaian Shirin Ebadi.
ISNA menambahkan Sotoudeh dibebaskan setelah pemerintah Iran memberikan grasi kepadanya. Namun ISNA tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Saat didakwa melakukan konspirasi melawan keamanan negara, ibu dua anak itu kemudian melakukan aksi mogok makan selama 49 hari pada Oktober 2012 untuk memprotes perlakuan yang diterimanya di penjara Evin, Teheran.
Saat ditahan, Sotoudeh tak bisa leluasa menerima kunjungan keluarga seperti tahanan yang lain. Keluarga dan kerabat Sotoudeh juga kerap mengalami intimidasi.
Suami dan putrinya yang saat itu berusia 12 tahun juga mendapat larangan bepergian ke luar negeri sebagai salah satu bentuk hukuman.
Tahun lalu, atas perjuangannya membela hak asasi manusia parlemen Eropa menganugerahkan penghargaan Sakharov yang prestisius.
Editor : Ervan Hardoko
Anda sedang membaca artikel tentang
Aparat Mesir Bentrok dengan Kelompok Pro-Mursi di Kota Kerdasah
Dengan url
https://recognizethedanger.blogspot.com/2013/09/aparat-mesir-bentrok-dengan-kelompok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aparat Mesir Bentrok dengan Kelompok Pro-Mursi di Kota Kerdasah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aparat Mesir Bentrok dengan Kelompok Pro-Mursi di Kota Kerdasah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar