Sementara untuk kategori lauk pauk ada empoy, sejenis tumisan dari bahan kulit singkong, angeun lompong (sayur daun talas) dan jantung cau (sayur dari jantung pisang) serta banyak lagi makanan khas lainnya seperti deblo, dage, ancemon, ceprot entog dan bongko.
Makanan khas Parahyangan yang mulai dilupakan ini hadir di Bazar Kuliner Sunda Buhun di Garut tepatnya di halaman Kantor Bakorwil IV Jawa Barat, Jl Ahmad Yani Garut. Sayang sekali, Minggu (18/7/2013) sore, adalah hari terakhir Anda bisa menikmatinya.
Menurut penyelenggara, Franz, Sunda Buhun ini bertujuan mengangkat derajat makanan Sunda Tradisional menjadi makanan yang berkelas. "Makanan tradisional ini makin tersisih sekarang. Jadi kami berniat mengangkat harkat darajat kadaharan rakyat," kata Franz.
Alhasil, suasana resto open space dihadirkan sedemikian rupa untuk memikat pengunjung. Terdapat 20 meja bundar dengan masing-masing kursi lima buah.
Untuk menambah suasana romantis, puluhan lampion unik khas sunda bernuansa merah putih pun dipasang. Uniknya, lampion sunda ini bentuknya adalah sasarangan (kurungan) burung dan sasarangan ayam.
Suasana yang cantik ditambah udara Garut yang dingin sangat cocok untuk menikmati wedang sekoteng. Sekoteng sunda ini berbeda dengan yang ada di Jawa. Kuahnya ditambah santan segar, serutan kelapa dan bubur mutiara yang kenyal. Sekoteng disajikan dalam sebuah batok kelapa sehingga menambah aroma dan rasa yang khas.
Editor : I Made Asdhiana
Anda sedang membaca artikel tentang
Nikmatnya Mencecap Kuliner Sunda Buhun di Garut
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/08/nikmatnya-mencecap-kuliner-sunda-buhun.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nikmatnya Mencecap Kuliner Sunda Buhun di Garut
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nikmatnya Mencecap Kuliner Sunda Buhun di Garut
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar