Lippo Kuasai Pasar Ritel Medan

Written By bopuluh on Sabtu, 27 Juli 2013 | 03.33


MEDAN, KOMPAS.com -
Sebagai bagian dari rencana strategis kepemilikan 50 pusat belanja hingga 2016, Lippomalls Indonesia secara agresif bakal mengembangkan dua proyek ritel baru di kawasan Metropolitan Medan, Sumatera Utara. Menyusul penguasaan atas Sun Plaza yang mereka akuisisi pada 2008, Plaza Medan Fair (2011) dan Crystal Square (2012) serta pembangunan Grand Palladium dan pengambil alihan Binjai Supermall.

Vice Chairman Lippomalls Indonesia, Eddy Mukmin, mengungkapkan dua pusat belanja anyar tersebut masing-masing berada di kawasan Ring Road Selatan, tepatnya di Jl Setiabudi dan ekstensi Plaza Medan Fair.

"Untuk mal di Setiabudi konstruksi akan dimulai secepatnya awal 2014. Saat ini dalam tahap pematangan desain. Sementara Ekstensi Plaza Medan Fair kami rancang dengan konsep lifestyle mall berklasifikasi AAA," ucap Eddy kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2013).

Pusat belanja di Setiabudi, lanjut Eddy, berada dalam pengembangan multifungsi (mixed use) yang terdiri atas rumah sakit, apartemen, hotel dan pusat belanja. Sementara ekstensi Plaza Medan Fair dibuat mirip Pondok Indah Mall 1 dan 2.

"Akan ada connecting access yang menghubungkan keduanya. Berbeda dengan Plaza Medan Fair eksisting, mal baru ini akan berisi tenan-tenan dengan kelas lebih tinggi. Satu yang pasti, tenan utamanya merupakan tenan internasional," imbuh Eddy.

Ada pun mal dalam pengembangan Crystal Square lebih berupa retail arcade. Saat ini, beberapa tenan yang sudah menyatakan konfirmasi adalah Electronic City, British Council, Foodmart, Nobu Bank, Books and Beyond, Starbucks dan tiga coffee shops lain. Pusat gaya hidup ini direncanakan buka secara bertahap pertengahan September 2013.

Jika seluruhnya terwujud, maka imperium bisnis yang dimiliki klan Riady ini akan memiliki 7 unit properti komersial ritel di satu kawasan. Terbanyak dibandingkan kepemilikan pengembang lainnya.

Tak mau kalah dengan Lippo, Agung Podomoro Land (APLN) juga akan mengembangkan pusat belanja di bekas situs Deli Grand City. Bangunan ritel strata yang telah lebih dulu ada, akan dibongkar seluruhnya dan digantikan dengan pengembangan berkonsep leased mall.

Agresifitas para pengembang dalam membangun properti di kawasan Metropolitan Medan, tak lepas dari potensinya.

"Medan merupakan kota terbesar kedua dan salah satu kota dengan perkembangan properti terpesat di Indonesia. Kota ini akan menstimulasi mobilitas masyarakat di kawasan sekitarnya," tandas Direktur Utama APLN, Trihatma Kusuma Haliman.

Corporate Secretary APLN, Justini Omas, menjabarkan, pusat belanja baru tersebut menyasar kelas menengah atas dengan kelengkapan atribut yang dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup seperti sinema, pusat kebugaran, kuliner, fesyen, hobi dan lain sebagainya.

"Untuk penyewa utama, kami tidak mematok pada satu bendera atau kelompok ritel tertentu. Meskipun selama ini kami telah bekerjasama dengan mereka. Kami akan menyesuaikan gaya hidup yang berkembang di Medan dengan daftar penyewa yang akan kami jajaki," imbuh Justini seraya menambahkan, APLN akan merealisasikan proyek multifungsi terbarunya ini kuartal IV 2013.

Tak sebatas Medan, secara umum, perkiraan nilai indeks tendensi konsumen (ITK) Sumatera Utara pada triwulan II-2013 juga meningkat sebesar 108,06. Hal ini seiring dengan kondisi ekonomi konsumen yang diprediksi membaik dibandingkan dengan triwulan I-2013 sebesar 106. Hal ini menggambarkan tingkat optimisme konsumen yang didorong membaiknya  pendapatan rumah tangga dan konsumsi.


Anda sedang membaca artikel tentang

Lippo Kuasai Pasar Ritel Medan

Dengan url

http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/07/lippo-kuasai-pasar-ritel-medan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Lippo Kuasai Pasar Ritel Medan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Lippo Kuasai Pasar Ritel Medan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger