JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kecamatan Tamansari menjadi kawasan paling rawan tindakan okupasi bahu jalan yang dilakukan para pedagang kaki lima dan para petugas parkir di Jakarta Barat.
Separuh bahu Jalan Bustru di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar), misalnya, telah menjadi lahan parkir sepeda motor. Hal itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas di salah satu jalan nadi perdagangan di kawasan Glodok tersebut. Roda bisnis pun terhambat.
Dalam pengamatan Kompas pada Sabtu (20/7) pagi hingga siang, bahu jalan yang dijadikan lahan parkir sepeda motor tersebut memanjang dari sebelah Mapolsek Tamansari hingga ujung Pertokoan Glodok Jaya. Puluhan sepeda motor diparkir sampai tiga deret. Padahal lahan parkir di dalam kompleks Pertokoan Glodok Jaya masih tersedia, seperti tampak saat Kompas menyisir lahan parkir di kompleks tersebut.
Camat Tamansari Paris Limbong mengatakan, para pengendara sepeda motor enggan masuk dan parkir di kompleks pertokoan karena biayanya lebih mahal. Tetapi sepengamatan Kompas, biaya parkir di dalam kompleks memenuhi aturan main yang ada. Di dalam kompleks, pengendara sepeda motor tidak ditarik lagi biaya juru parkir, seperti yang terjadi di kompleks Blok M Square, Melawai, Jakarta Selatan.
Di seberang Mapolsek Tamansari, di luar Hotel Sun City, juga tampak puluhan sepeda motor terparkir di bahu jalan. Padahal, tepat di atas lahan parkir tersebut terpasang rambu larangan parkir yang jelas terlihat. Lalu lintas pun rawan macet karena tempat parkir tersebut berada di persimpangan jalan.
Jalan Bustru yang sesuai rambu lalu lintas seharusnya hanya satu arah menuju Jalan Hayam Wuruk, hari itu seperti hari-hari sebelumnya, dilintasi puluhan sepeda motor dari arah berlawanan. Lalu lintas semakin macet karena kegiatan bongkar muat truk-truk boks maupun sepeda motor.
Hak pejalan kakipun terlupakan sebab seluruh jalur pedestrian diokupasi para pedagang kaki lima (PKL) dan puluhan sepeda motor yang parkir. Hal serupa tampak di mulut Jalan Labu, di sebelah Jalan Bustru, di sisi Hotel Jayakarta. Sepertiga bahu jalan diokupasi puluhan sepeda motor yang parkir hingga dua deret.
Pada hari itu, sebagian ruas jalan di kolong jembatan Glodok sudah diamankan dan dijaga oleh polisi pamong praja. Arus lalu lintas di ruas Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajahmada pun menjadi sedikit lancar. Meski demikian, kawasan Pancoran kembali semrawut oleh parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Keadaan itu sudah jauh berbeda dibanding saat Fadjar Panjaitan masih menjadi Wali Kota Jakbar (2004-2008).
Kemacetan lalu lintas di kawasan perdagangan Asemka, terutama di sekitar kolong Jembatan Asemka, seperti tampak siang kemarin, jauh lebih buruk karena kegiatan parkir liar dan PKL. Sejumlah tempat yang rawan macet oleh parkir kendaraan dan PKL tersebut berada di wilayah Kecamatan dan Polsek Tamansari.
Menanggapi hal itu, Limbong mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan Kepala Polsek Tamansari Komisaris Vivid Adi untuk menertibkan lahan parkir dan PKL agar tidak mengganggu jalan nadi perdagangan di kawasan tersebut.
"Kami pihak kecamatan dan polsek sedang memetakan mana saja kawasan rawan macet karena PKL dan kegiatan parkir. Rencananya, penertiban akan dilakukan setelah Lebaran," kata Limbong.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Anda sedang membaca artikel tentang
Di Jakbar, Kawasan Tamansari Paling Rawan PKL dan Parkir Liar
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/07/di-jakbar-kawasan-tamansari-paling.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Di Jakbar, Kawasan Tamansari Paling Rawan PKL dan Parkir Liar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Di Jakbar, Kawasan Tamansari Paling Rawan PKL dan Parkir Liar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar