Penurunan Bea Keluar Tak Mampu Dongkrak Ekspor
Penulis : Eny Prihtiyani | Senin, 7 Januari 2013 | 17:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan bea keluar crude palm oil selama tiga bulan terakhir tidak mampu mendorong ekspor CPO Indonesia. Pasalnya penurunan tersebut bukan didesain secara sengaja oleh pemerintah, melainkan faktor alamiah karena penurunan harga di pasar internasional. Ekspor CPO tetap terkendala karena permintaan global melambat.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Fadhil Hasan, di Jakarta, Senin (7/1/2013). " Menurut teori memang jika bea keluar turun maka ekspor bisa naik. Tetapi jangan lupa kalau penurunan bea keluar itu terjadi secara alamiah karena faktor penentunya yakni harga internasional memang turun," katanya.
Menurut Fadhil, kondisi tersebut berbeda dengan Malaysia, yang secara sengaja mendesain bea keluar CPO di level rendah. Malaysia memangkas bea keluar yang sebelumnya mencapai 23 persen ke level 4,5-8 persen. "Jadi meski Indonesia sudah turun, persentasenya juga masih kalah dibandingkan Malaysia," ujarnya.
Bea keluar CPO untuk bulan Januari 2013 ditetapkan sebesar 7,5 persen. Angka tersebut adalah yang terendah sepanjang sejarah. Sebelumnya bea keluar CPO ditetapkan 9 persen di bulan Desember dan November 2012.
Anda sedang membaca artikel tentang
Penurunan Bea Keluar Tak Mampu Dongkrak Ekspor
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/01/penurunan-bea-keluar-tak-mampu-dongkrak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penurunan Bea Keluar Tak Mampu Dongkrak Ekspor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penurunan Bea Keluar Tak Mampu Dongkrak Ekspor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar