Macet, Jalur Tembak Marak di Bakauheni
Penulis : Yulvianus Harjono | Sabtu, 12 Januari 2013 | 17:16 WIB
KALIANDA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir truk yang antre di Pelabuhan Bakauheni Lampung mengungkapkan maraknya jalur tembak saat terjadinya kemacetan di pelabuhan penyeberangan ini. Hal ini terungkap dalam penelusuran Jumat (11/1/2013) malam.
Melalui jalur tembak dengan biaya berkisar antara Rp 100.000 - Rp 300.000 ini, sopir truk tidak perlu antre lama untuk bisa naik ke atas kapal. Usman, salah seorang sopir truk asal Medan, mengaku terpaksa membayar Rp 100.000 di Dermaga III Bakauheni untuk menghemat waktu antrean.
"Ini saya bayar ke petugas sekuriti dan polisi pelabuhan. Saya bisa langsung dapat tempat di barisan depan, bisa menghemat waktu," ujarnya. Ia pun mengungkapkan, oknum petugas ini juga menawarkan kemudahan lainnya, yaitu jalur tembak "VIP" bila mengeluarkan uang Rp 300.000. "Jika bayar segini, kami langsung ditaruh persis di depan kapal dan langsung dikawal masuk," tuturnya.
Menurut Ganap, sopir truk lainnya yang antre di Bakauheni, praktik "jalur tembak" ini sejak lama diyakini eksis di sejumlah pelabuhan penyeberangan. "Namun, untuk Merak, akhir-akhir ini tidak ada semenjak adanya unjuk rasa sopir beberapa waktu lalu," tuturnya.
Praktik jalur tembak ini sempat memicu kegeraman sopir-sopir truk yang terjebak antre. Mereka harus rela terjebak antrean hingga sehari semalam. Di lain pihak, dengan "jalur tembak", sopir yang mampu membayar, tidak perlu antre terlalu lama.
Anda sedang membaca artikel tentang
Macet, Jalur Tembak Marak di Bakauheni
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2013/01/macet-jalur-tembak-marak-di-bakauheni.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Macet, Jalur Tembak Marak di Bakauheni
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Macet, Jalur Tembak Marak di Bakauheni
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar