BANDA ACEH, KOMPAS.com -- Sewindu pasca-musibah gempa dan tsunami Aceh, bukan berarti kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat sudah sempurna. Masyarakat masih harus diberi sosialisasi bagaimana bersahabat dengan bencana. Salah satunya adalah dengan memperhatikan jalur-jalur evakuasi yang harus dilalui saat bencana tiba.
Tapi sayangnya dalam jangka waktu delapan tahun pascagempa dan tsunami Aceh, jalur evakuasi di sejumlah lokasi bukannya membaik, malah terlihat tak terurus. Di Desa Cot Lamkuweh, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, misalnya. Jalur evakuasi justru mengarah ke jalan-jalan sempit yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
"Pengalaman yang paling nyata saat gempa besar pada 11 April 2012 yang lalu, warga berlari menyelamatkan diri mengikuti arah petunjuk jalur evakuasi yang ada, tapi mereka diarahkan ke jalan yang sempit, bahkan ada yang berakhir di pinggir payau, ini sungguh mengenaskan," jelas Misbahuddin, ketua Pemuda Pelopor Siaga Bencana, Desa Cot Lamkuweh.
Untuk itulah, sebut Misbahuddin, para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Pelopor Siaga Bencana ini kemudian berinisiatif untuk memperbaiki jalur-jalur evakuasi ini, agar korban bisa diminimalisasi. "Selain itu, rambu-rambu jalur evakuasi ini juga sudah buram dan susah dilihat dari jauh," kata Misbahuddin, Selasa (25/12/12) Selasa sore.
Misbahuddin dan rekan-rekannya terlihat sibuk membuat rambu-rambu yang baru secara swadaya di posko pemuda yang saat ini juga diisi dengan sejumlah foto yang dipamerkan dalam rangka peringatan sewindu musibah tsunami Aceh. Di Desa Cot Lamkuweh sendiri, sebut Misbahuddin, terdapat delapan hingga sepuluh rambu jalur evakuasi yang rata-rata salah arah, sehingga banyak warga yang kesal akibat rambu-rambu itu. Selain rambu baru, pemuda itu juga membuat peta evakuasi dan mendeklarasikan Pemuda Pelopor Siaga Bencana (PPSB) yang berjumlah 20 orang.
Sebelum musibah gempa dan tsunami, Desa Cot Lamkuweuh tergolong desa yang padat penduduk dengan jumlah jiwa berkisar 3.000 orang. Desa ini hanya berjarak satu kilometer dari pantai Ulhe Lheu. Namun saat tsunami melanda, desa ini hanya menyisakan 300 warga selamat.
Anda sedang membaca artikel tentang
Rambu dan Jalur Evakuasi Tsunami Tak Terurus
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2012/12/rambu-dan-jalur-evakuasi-tsunami-tak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rambu dan Jalur Evakuasi Tsunami Tak Terurus
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Rambu dan Jalur Evakuasi Tsunami Tak Terurus
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar