BANGKOK, KOMPAS.com - Ada dua jenis perangkat perdana BlackBerry 10 yang akan diluncurkan tahun depan.
Pertama adalah ponsel full-touch dengan resolusi layar 1280 x 730, sedangkan lainnya adalah ponsel dengan keyboard fisik QWERTY dan resolusi layar 720 x 720.
Nah, dua perangkat yang berbeda form factor tersebut menimbulkan pertanyaan, soal cara kerja aplikasi di masing-masing perangkat. Terlebih lagi dua smartphone BlackBerry 10 tersebut berbagi toko aplikasi yang sama, BlackBerry World.
Pihak RIM sendiri dalam BlackBerry Jam Asia 2012 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, tanggal 29-30 November lalu, saat ditanya KompasTekno, mengakui adanya kesulitan dalam menyeragamkan user experience di dua platform itu.
Developer Relations & Ecosystem Development Vice President Research in Motion Alec Saunders mengatakan bahwa beberapa asset aplikasi kemungkinan harus mengalami resize agar bisa memberikan user experience yang konsisten.
Sementara South Asia Managing Director Research in Motion Hastings Singh mengatakan bahwa dibutuhkan "remodelling yang signifikan" antar-form factor.
Jawaban lebih memuaskan diberikan oleh Application Platform and Tools Vice President Vice President Research in Motion Christopher Smith yang bidang pekerjaannya memang berkaitan langsung dengan proses pengembangan aplikasi.
Menurut Smith, menyesuaikan user experience antar-platform pada BB10 yang berbeda jenis input dan aspek rasio layar ini adalah "tantangan besar" untuk pengembang aplikasi (developer).
"Karena itulah kami berusaha memudahkan mereka dalam membuat aplikasi yang dioptimalkan untuk masing-masing form factor perangkat BB10," ujar Smith.
Bagaimana caranya? "Dengan memberikan set default behavior yang optimal untuk masing-masing form factor dalam tool pengembangan aplikasi BB10," lanjut Smith. Dengan begini, diharapkan developer bisa mamaksimalkan user experience baik di perangkat BB10 full-touch maupun dengan keyboard QWERTY.
Apakah ini berarti akan ada dua versi dari aplikasi yang sama demi mengoptimalkan user experience di masing-masing form factor seperti halnya Apple App Store dengan aplikasi iPhone dan aplikasi yang dioptimalkan untuk iPad?
"Semuanya terserah developer, apakah akan menyediakan dua versi atau hanya satu saja dengan segala konsekuensinya," ujar Smith.
Yang jelas, menurut Smith, masing-masing form factor membutuhkan layout aplikasi yang berbeda untuk memaksimalkan user experience. Aplikasi game, misalnya, tentu berbeda cara kontrolnya antara perangkat full-touch dan perangkat dengan keyboard fisik QWERTY.
Apakah yang akan terjadi? Kita tinggal menunggu hingga tahun, saat RIM resmi meluncurkan platform BlackBerry 10. Toko aplikasi ini, menurut target yang ditetapkan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan, bakal memuat setidaknya 100.000 aplikasi untuk BlackBerry 10.
Berapa banyak yang menyediakan pengalaman optimal di perangkat BB10 full-touch, perangkat dengan keyboard QWERTY, dan BlackBerry Playbook dengan OS 10?
Anda sedang membaca artikel tentang
Layar BB10 Ada 2 Ukuran, RIM Mengaku Kesulitan
Dengan url
http://recognizethedanger.blogspot.com/2012/12/layar-bb10-ada-2-ukuran-rim-mengaku.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Layar BB10 Ada 2 Ukuran, RIM Mengaku Kesulitan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Layar BB10 Ada 2 Ukuran, RIM Mengaku Kesulitan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar